Memahami Cara Kerja UGD di Rumah Sakit Proses, Protokol, dan Pelayanan Darurat
Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah satu bagian paling vital di rumah sakit. Fasilitas ini menjadi tempat pertama yang menangani pasien dengan kondisi darurat yang mengancam nyawa, seperti kecelakaan, serangan jantung, stroke, atau trauma berat. Meskipun banyak orang pernah mengunjungi atau melihat langsung aktivitas UGD, tidak semua memahami bagaimana Cara Kerja UGD di Rumah Sakit secara sistematis. Artikel ini akan membahas alur kerja UGD, siapa saja yang terlibat, serta bagaimana protokol medis di jalankan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pasien.
1. Penerimaan Pasien: Triage
Proses kerja UGD dimulai dari sistem yang disebut triage. Triage adalah proses penyortiran pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisinya. Tujuannya adalah agar pasien dengan kondisi paling serius di tangani terlebih dahulu, bukan berdasarkan urutan kedatangan.
Petugas triage, biasanya seorang perawat berpengalaman, akan melakukan penilaian cepat terhadap kondisi pasien. Mereka akan mengevaluasi tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan tingkat kesadaran. Setelah itu, pasien akan diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, misalnya:
-
Emergensi (merah): Kondisi mengancam nyawa dan harus segera ditangani.
-
Urgensi (kuning): Butuh penanganan cepat, tapi tidak langsung mengancam jiwa.
-
Non-urgensi (hijau): Kondisi ringan yang bisa menunggu.
2. Penanganan Medis Awal
Setelah triage, pasien akan dibawa ke ruang pemeriksaan sesuai tingkat urgensinya. Di sini, tim medis UGD yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis jaga, perawat, dan tenaga pendukung lainnya akan segera melakukan tindakan sesuai kebutuhan.
Tindakan ini bisa berupa:
-
Pemberian oksigen
-
Pemasangan infus
-
Penghentian perdarahan
-
Pemeriksaan penunjang (seperti X-ray, EKG, atau tes darah)
-
Resusitasi jantung paru (CPR) jika di perlukan
Kecepatan dan ketepatan sangat penting dalam tahap ini, terutama untuk kasus-kasus kritis seperti serangan jantung, stroke, atau kecelakaan berat.
3. Koordinasi Antar Tim dan Rujukan
UGD tidak bekerja sendiri. Dalam banyak kasus, pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut dari spesialis lain atau pemeriksaan lanjutan di ruang rawat inap, ICU, atau bahkan ruang operasi. Karena itu, koordinasi antara tim UGD dan tim lain di rumah sakit sangat penting.
Contohnya, jika pasien mengalami luka berat akibat kecelakaan lalu lintas, maka dokter UGD akan segera berkoordinasi dengan dokter bedah, ortopedi, atau ahli saraf untuk menentukan langkah berikutnya.
Jika rumah sakit tidak memiliki fasilitas tertentu, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih lengkap.
4. Pemantauan dan Observasi
Beberapa pasien mungkin tidak langsung di rawat inap, tapi juga tidak bisa langsung di pulangkan. Dalam kasus seperti ini, pasien akan di tempatkan di ruang observasi UGD selama beberapa jam hingga kondisi stabil atau diagnosis lebih jelas.
Di ruang observasi, pasien akan terus dipantau oleh perawat dan dokter untuk memastikan tidak terjadi perburukan kondisi. Jika stabil, pasien bisa dipulangkan dengan obat dan instruksi lanjutan, atau dirujuk untuk kontrol ke poliklinik.
5. Pelayanan Non-Medis: Administrasi dan Edukasi
Selain tindakan medis, UGD juga melibatkan proses administratif seperti pencatatan data pasien, pengurusan jaminan kesehatan (BPJS, asuransi), serta penyuluhan singkat kepada pasien atau keluarga.
Komunikasi antara tenaga medis dan keluarga sangat penting untuk menjelaskan kondisi pasien, risiko yang mungkin terjadi, dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Baca juga: 7 Rumah Sakit Rujukan Nasional dengan Fasilitas Lengkap di Indonesia
Cara kerja UGD di rumah sakit adalah sistem yang kompleks dan terstruktur dengan baik. Di mulai dari triage, penanganan awal, hingga koordinasi lanjutan dan observasi, semua bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dalam waktu singkat. Profesionalisme, kecepatan, dan ketepatan menjadi kunci utama dalam operasional UGD. Dengan memahami alur ini, masyarakat di harapkan dapat lebih menghargai pentingnya sistem gawat darurat serta tahu kapan dan bagaimana harus mengakses layanan ini dengan benar.